ANJARNEGARA – Kabupaten Banjarnegara merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana alam cukup tinggi.
Hal tersebut dikemukakan Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara dr. Amalia Desiana melalui Plh Ketua Drs. Noor Tamami, M.Pd saat menutup pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMKN 1 Pejawaran pada Jumat 22 Agustus 2025.
“Kita kerap merasakan dampak dari terjadinya bencana alam tersebut, seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, angin kencang dan bencana alam lainya,” ujarnya.
Lebih jauh Noor Tamami juga menjelaskan, kondisi tersebut tidak dapat dipungkiri namun harus disikapi dengan pengetahuan serta ketrampilan yang tepat bagi masyarakat di berbagai element.
“PMI Banjarnegara berkomitmen untuk menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 salah satunya dengan mendukung dan melaksanakan program mitigasi bencana alam,” tandasnya.
Noor Tamami juga menjelaskan, salah satunya yakni dengan menjalankan program atau kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dilingkungan sekolah.
“Sekolah bukan hanya tempat untuk menimba ilmu pengetahuan, namun juga tempat untuk menanamkan budaya aman, budaya tangguh, dan kesiapsiaan sejak dini,” lanjutnya.
Pihaknya berharap, anak-anak yang terbiasa dan terlatih dalam meghadapi resiko bencana akan tumbuh menjadi generasi yang kuat, peduli dan mampu melindungi dirinya serta lingkungan sekitar.
Selain itu, sekolah mempunyai peran yang strategis untuk menyiapkan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi terjadinya bencana.
“Kami juga berharap, guru dapat menjadi agen perubahan yang mampu menanamkan budaya aman bencana dalam kegiatan belajar mengajar dan sekolah dapat membangun sistem yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Sementara itu kepala SMKN 1 Pejawaran Adi Suswanto, S,Pd mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada PMI Banjarnegara yang telah melaksanakan program SPAB di sekolahnya.
“Terima kasih atas bekal ilmu pengetahuan serta skill dan ketrampilan yang diberikan, kami berharap siswa SMKN 1 Pejawaran yang telah dilatih dapat menjadi teladan disekolah serta di lingkungan masing-masing,” ujarnya.
Pihaknya juga menjelaskan secara bertahap akan meningkatkan sarana dan prasarana dilingkungan sekolah agar aman dan nyaman untuk proses belajar.
“Semoga dengan pelatihan ini akan tercipta generasi penerus bangsa yang sehat, kuat, cerdas dan tangguh serta siap berkontribusi nyata untuk masyarakat,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMKN 1 Pejawaran dilaksanakan selama dua hari pada 21-22 Agustus 2025 dengan diikuti oleh puluhan peserta.
Dalam kegiatan tersebut peserta diberikan beberapa materi teori dan praktek yakni kepalangmerahan, kebijakan pemerintah dalam SPAB, kajian resiko bencana, perencanaan SPAB, pertolongan pertama dan kedaruratan, serta simulasi kejadian bencana gempa bumi.** Alw
0 Komentar