DAPUR UMUM PMI JADI ANDALAN di TDB Clapar


Sayuran Dan Lauk Pauk Dibutuhkan
-Kolam Warga Dikeringkan-

BANJARNEGARA - Dapur umum yang dikelola PMI Banjarnegara dan Tagana (Dinsosnakertrans) membutuhkan suplai bahan mentah berupa sayuran dan lauk pauk serta bumbu dapur. Adapun persediaan logistik berupa beras masih mencukupi.

''Secara umum persiadaan kami cukup namun bila ada ingin membantu langsung ke gudang dapur umum juga bisa. Terutama untuk variasi menu makanan bagi para pengungsi supaya tidak bosan dengan menu yang biasa. Maka kami perlu bantuan bahan mentah berupa lauk pauk dan sayuran,'' ungkap Ketua PMI Banjarnegara, Setiawan, kemarin.

Ditambahkan, kemarin ada sejumlah pihak yang membantu di antaranya dari kantor BPJS sehingga bisa memberikan stok untuk beberapa hari ke depan. Selain itu, di gudang BPBD dan di posko yang dikelola kelompok masyarakat (pokmas) juga tersedia.

''Bila dapur umum membutuhkan kami tinggal request atau minta ke sana untuk dikirim,'' ungkapnya.

Kepala Markas PMI Banjarnegara, Edi Purwanto, menambahkan, stok logistik terhitung aman namun bila ada yang akan membantu juga dipersilakan. Sayuran dan lauk pauk memang dibutuhkan sehingga akan banyak pilihan menu untuk konsumsi pengungsi serta sukarelawan yang berada di lapangan.

''Setiap kali masak sekitar 200-300 bungkus. Kami juga turut mendistribusikan bantuan berupa bahan mentah ke pengungsi. Sebab sudah ada yang request bahan mentah agar bisa memasak sendiri,'' katanya.

Pengeringan Kolam

Kalakhar BPBD Banjarnegara, Catur Subandrio, mengatakan, kolam-kolam warga yang dinilai bisa memicu pergerakan tanah sudah dikeringkan. Ada sebanyak 59 kolam warga yang terdeteksi dan sudah ada sembilan kolam yang dikeringkan.

Pemantauan lokasi bencana terus dilakukan siang dan malam. Pendataan pengungsi dan rumah rusak juga terus dilakukan mengingat tanah masih bergerak sehingga jumlah rumah rusak akan terus bertambah.

''Pergerakan longsoran dua hingga tiga meter tiap hari dan area terdampak mencapai sekitar delapan hektare. Rumah rusak berat sudah mencapai 20 unit, rusak sedang dua unit, rusak ringan empat unit dan 33 rumah terancam. Jumlah pengungsi mencapai 279 jiwa dari 74 keluarga,'' ungkapnya.

Kegiatan lain yakni sukarelawan atau tim gabungan membantu warga membongkar rumah mereka agar bisa memanfaatkan bahan yang masih bisa dipakai. Pembuatan jalan alternatif juga masih dilakukan.**alwan

Posting Komentar

0 Komentar