PELACAKAN KONTAK, JADI KUNCI UTAMA PERCEPATAN PENANGANAN COVID 19


Banjarnegara (27/8) – Pelacakan Kontak atau Kontak Tracing menjadi kunci utama dalam percepatan penanganan Covid 19 disamping Testing Swab dan Treatment atau Pengobatan. Hal tersebut disampaikan oleh Fasilitator dari Puskesmas Pagentan 2 Hidul Fitriayatno, S.Kep, Ns, M.H dalam Orientasi pembekalan materi Survelains Berbasis Masyarakat (SBM) Penguatan dan Percepatan Respon Covid 19 bagi Team Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Sokaraja, Kecamatan Pagentan. “Kendala terbesar saat ini adalah tracing atau pelacakan. Hal ini terjadi karena ada banyaknya resistensi di masyarakat akibat adanya stigma masyarakat terhadap penderita covid-19 yang harus dihindari. Pemerintah mendorong masyarakat agar memahami pentingnya keterbukaan agar dapat dilakukan pelacakan dengan tepat” paparnya.

Upaya penelusuran kontak erat untuk melacak kasus positif covid-19, masih jauh dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "WHO merekomendasikan tracing kontak erat 1 banding 30. Namun, di Indonesia saat ini baru dilaksanakan 1 banding 1. Untuk itu lewat kegiatan orientasi dan pembekalan materi ini diharapkan peran serta Team Sibat dapat optimal untuk membantu satgas Covid ditingkat desa sebagai upaya percepatan penanganan pandemic covid 19.
Dalam kegiatan tersebut peserta juga dibekali dengan berbagai materi pendukung seperti pengenalan Survelains Berbasis Masyarakat, definisi kasus masyarakat, peran relawan, mengenal rumor dan dukungan Psikologis.
Sementara itu Kabid Pendidikan dan Relawan H. Agus Sutanto, S.Pd, M.Pd mewakili Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara mengatakan Program Penguatan dan percepatan Respon Covid 19 berbasis masyarakat yang merupakan program dari PMI Pusat dan KOICA (Korea International Cooperation Agency diharapkan dapat mencetak kader serta sumber daya relawan yang handal dan berkualitas dalam rangka bersama sama bersinergi membantu pemerintah utamanya dalam mengatasi pandemic Covid 19. “apresiasi setinggi tingginya kepada Team Sibat Desa Sokaraja, Kecamatan Pagentan yang telah rela meluangkan waktu dan belajar untuk mengupgrade diri menjadi generasi millennial yang peduli terhadap kemanusiaan” paparnya. Sinergitas yang telah berjalan dengan baik ini diharapkan dapat terus ditingkatkan sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar hingga level terkecil yakni lingkungan rumah dan tempat tinggalnya.
Program yang akan dijalankan hingga akhir September ini diharapkan juga menjadi semangat dan modal relawan desa utamanya Team Sibat untuk lebih mengexplore diri agar dapat tampil membawa desanya lebih baik dalam berbagai hal tentunya dengan dukungan berbagai fihak terutama Pemerintah Desa, sehingga keberadaan mereka sebagai garda depan pelayanan sosial kemanusiaan tetap eksis tak termakan oleh usia. **alw

Posting Komentar

0 Komentar