RELAWAN PMI, GARDA DEPAN PELAYANAN KEMANUSIAAN


Banjarnegara (12/9) – Relawan Palang Merah Indonesia adalah garda depan pelayanan kemanusiaan, menjadi relawan adalah tugas suci yang tidak semua orang dapat terpanggil serta dapat menerimanya, untuk itu dengan kebulatan tekad, kebesaran hati dan meneguhkan niat maka setiap derap langkah yang dilakukan akan menjadi ladang pahala serta kepuasan batin tersendiri. Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Bidang Pendidikan dan Relawan H. Agus Sutanto, S.Pd, M.Pd mewakili Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara dr. Amalia Desiana saat melantik dan mengukuhkan 35 anggota baru Korps Sukarela PMI Kabupaten Banjarnegara angkatan 2021 di lapangan Wirasari, Tlagawera.
“marilah kita bergerak bersama sama dalam kebulatan tekad untuk berkarya dalam wadah kemanusiaan, mengabdikan diri untuk sesama dengan selalu berpegang teguh pada 7 prinsip dasar gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional” ujarnya. PMI sebagai organisasi kemanusiaan yang besar dan selalu berinovasi salam berbagai hal sangat memerlukan sumber daya handal serta professional dalam upaya mendukung derap langkah melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Ditengah tantangan jaman yang semakin komplek dan beragam, skill dan kemampuan serta pengetahuan relawan PMI harus selalu diupgrade lewat pelatihan, workshop, peningkatan kapasitas serta berbagai penugasan misi kemanusiaan.
Komandan Korps Sukarela PMI Kabupaten Banjarnegara Heri Yulianto mengatakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Korps Sukarela PMI merupakan upaya untuk mendidik dan mencetak anggota agar mampu berberak cepat dan tanggap terhadap segala permasalahan kemanusiaan. “kami berharap lewat pendidikan dasar ini akan lahir jiwa jiwa yang tangguh, relawan yang kuat, berdedikasi serta berintegritas, memiliki mental yang kuat untuk bersama sama membesarkan nama PMI’ paparnya. 
Lewat pendidikan yang panjang dan dilaksanakan dalam beberapa tahapan, peserta dibekali dengan berbagai macam materi serta ketrampilan dengan total 120 jam pelajaran yang meliputi materi Kepalangmerahan, code of conduct, pertolongan pertama, perawatan keluarga, assessment, dapur umum, shelter atau hunian sementara, kesehatan remaja, logistic dan distribusi, manajement gudang, restory family link, Water Sanitation and Hygiene, manajement posko, psikososial support program, program berbasis masyarakat dan tehnik komunikasi yang ditutup dengan praktek simulasi bencana alam.
Ketua panitia Diksar KSR PMI Banjarnegara tahun 2021 Tyari Puspaningrum berharap pengetahuan dan ilmu yang telah diberikan kepada peserta dapat bermanfaat dan dapat diimplementasikan secara cepat, tepat dan professional jika terjadi keadaan darurat atau misi kemanusiaan lainya. “karekter kebersamaan dan jiwa korsa yang kami terapkan selama proses pendidikan, diharapkan menjadikan penguat dalam implementasi ilmu yang diberikan sehingga peran PMI kedepan semakin nyata dan dirasakan oleh masyarakat terlebih saat situasi darurat” ujarnya. **alw

Posting Komentar

0 Komentar