DUA DESA JADI PERCONTOHAN WASH

Dua Desa Bisa Jadi Percontohan
-Program WASH PMI-

BANJARNEGARA - Ketua PMI Jateng, dr Imam Triyanto MPh, menyampaikan, program kerjasama PMI dengan palang merah Korea berupa peningkatan sanitasi lingkungan dan air bersih bisa menjadi percontohan.

''Program water sanitation and hygiene promotion (WASH) tersebut ada di Banjarnegara dan Blora. Masing-masing diterapkan di dua desa sehingga ada empat desa yang menerima program tersebut. Ini bisa mennjadi model atau percontohan yang bisa dibagikan pengetahuannya ke desa atau daerah lainnya,'' katanya.

Ditambahkan, WASH merupakan program berkesinambungan selama tiga tahun dan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat. Jadi untuk bisa menciptakan sanitasi lingkungan yang bersih, ternyata bisa melibatkan masyarakat.

Di Kabupaten Banjarnegara diterapkan di Desa Sirukem Kecamatan Kalibening dan Desa Purwodadi Kecamatan Karangkobar sebagai percontohan program peningkatan sanitasi lingkungan. Antara lain yakni mengenai akses jamban sehat dan air bersih.

''Latar belakangnya karena kondisi sanitasi kita yang secara umum masih rendah. Demikian pula mengenai akses jamban sehat masyarakat,'' kata Kepala Markas PMI Banjarnegara. Edi Purwanto, kemarin.

Sejauh ini selama setahun program berjalan, dilakukan evaluasi oleh PMI pusat dan provinsi. Antara lain mengenai kegiatan fisik dan juga promosi kesehatan kepada masyarakat dan pelibatan warga.

''Evaluasi untuk mengetahui sejauh mana perjalanan program, kemajuan dan kendala juga tukar pengalaman dua daereah tersebut. Selanjutnya menyusun program tahun berikutnya,'' katanya.

Lebih jauh dikatakan, titik beratnya program itu pada edukasi masyarakat. Adapun metode yang digunakan yakni Participatory Hygiene and Sanitation Transformation (PHAST) atau sosialisasi dengan partisipasi masyarakat.

Ada tujuh tahapan dalam metode tersebut dari mulai identifikasi masalah, analisis sampai dengan pilihan-pilihan solusinya. Solusi yang dipilih merupakan kesepakatan bersama masyarakat.

''Misalnya terkait minimnya akses jamban sehat, mungkin dengan membangun jamban komunal,'' ujarnya.

Selain meningkatkan kesadaran warga, program tersebut juga merintis terbentuknya relawan di tingkat dusun atau desa.

Ketua PMI Banjarnegara, Setiawan, mengemukakan, tahap pertama ini dari mulai proses sosialisasi, sampai dengan kegiatan fisik berjalan baik. PMI juga melibatkan pihak terkait seperti dinas kesehatan dan DPU.

Ditambahkan, keunggulan program tersebut dari program lain yang hampir serupa dan dilaksanakan pemerintah yakni pada pendampingan. WASH merupakan program berkesinambungan selama tiga tahun dan terus dilakukan pendampingan. Ada juga pelibatan peran aktif masyarakat sejak awal.

''Jadi mereka merasa memiliki, membuat dan tentu akan merawat karena itu dibutuhkan oleh mereka,'' jelasnya.**Alwan

Posting Komentar

0 Komentar