Memahami Pelayanan Gawat Darurat Terpadu


BANJARNEGARA, PMIBANJARNEGARA.OR.ID - Kejadian yang tidak diinginkan terkadang terjadi begitu saja tanpa sepengetahuan kita. Kecelakaan maupun bencana alam tentu saja bisa mengakibatkan adanya korban baik luka ringan, berat dan juga kematian. Dalam peristiwa tersebut korban membutuhkan penanganan medis awal atau yang biasa disebut dengan pertolongan pertama. Pertolongan ini diberikan oleh orang yang pertama kali tiba di tempat kejadian dengan tingkat kemampuan dasar maupun terlatih.

Prinsip kemanusiaan yang utama dalam kasus seperti ini adalah mengurangi penderitaan dan memberikan bantuan kepada penderita dengan segera sampai mendapatkan perawatan di rumah sakit. Pertolongan di lapangan hingga ke rumah sakit harus menjadi satu kesatuan dan hal ini disebut juga dengan pelayanan gawat darurat.

Terdapat dua fase pertolongan yakni fase pra rumah sakit dan perawatan rumah sakit. Fase pra rumah sakit merupakan tindakan pertolongan pertama terhadap korban dengan tujuan mencegah cedera yang lebih parah, memberikan harapan hidup/menyelamatkan jiwa penderita, memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan. Sedangkan perawatan rumah sakit adalah tindakan medis lanjutan berdasarkan rujukan lapangan dari tindakan pertolongan pertama. Antara kedua fase ini terdapat jeda yaitu selama transportasi dan penolong harus memberikan penanganan secara optimal terhadap penderita.

Pelayanan mulai dari tempat kejadian, transportasi dan perawatan merupakan suatu sistem pelayanan gawat darurat terpadu. Sistem ini dapat dilakukan secara sederhana dengan komponen diantaranya akses dan komunikasi, pelayanan pra rumah sakit di tempat kejadian serta transportasi ke fasilitas medis.

Komponen tersebut dapat kita uraikan seperti di bawah ini:
Akses dan komunikasi
Informasi terhadap masyarakat harus tersebar secara luas agar penderita memperoleh pertolongan dengan segera. Ini merupakan bentuk pendekatan terhadap masyarakat agar mereka tahu kemana harus meminta bantuan ketika bencana atau musibah terjadi.

Pelayanan pra rumah sakit
Setiap orang boleh menolong penderita atau korban sesegera mungkin. Namun pertolongan tanpa pengetahuan yang memadai dapat menambah cedera bahkan kematian. Para penolong ini dapat dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu orang awam, penolong pertama dan tenaga khusus. Tenaga terlatih dapat melakukan penilaian kepada penderita, menstabilkan keadaan penderita, imobilisasi bila diperlukan, transportasi dan merujuk penderita.

Transportasi
Ini merupakan bentuk pemindahan korban dari tempat kejadian sampai ke pelayanan kesehatan baik puskesmas atau rumah sakit. Tidak semua daerah dapat dijangkau langsung dengan ambulance, karena di beberapa daerah pasien harus diangkut dengan berjalan kaki sebelum mendapatkan kendaraan atau akses jalan raya. Selama masa transportasi/pemindahan inilah pasien harus dijaga dengan baik agar tidak menambah cedera.

Posting Komentar

0 Komentar