Kegiatan berjoged dangdut dipandu langsung oleh psikolog klinis sekaligus Pengurus PMI Kabupaten Banjarnegara Gones Saptowati. Menurutnya, selain beban penyakit, orang yang didiagnosa menderita covid justru lebih terbebani secara psikologis. Dan hal ini justru bisa menghambat upaya penyembuhan klinis.
“Bukan penyakitnya yang ditakutkan, justru dampaknya seperti stigma dari masyarakat, merasa terasingkan dan diisolasi, sejauh ini kondisi Psikologis mereka masih normal dan stabil ” katanya.
Faktor psikologis menjadi poin penting dalam upaya meningkatan imunitas tubuh. Karena itu, pihaknya berusaha melakukan intervensi dengan memberikan dukungan psikososial bagi pasien Covid di rumah isolasi terpadu tersebut.
“Kami coba membuat mereka lebih happy, lebih semangat dan positif thinking sehingga berkorelasi positif pada peningkatan imunitas agar mereka kembali sehat,” terangnya.
Menurutnya, salah satu aktivitas yang dilakukan yakni mengajak pasien untuk berjoged. Sejumlah penelitian psikologi, dance/movement therapy memberikan manfaat untuk menguatkan mental. Melalui gerakan joged, pasien bisa meluapkan ekspresi dari dalam dirinya.
“Tadi ada yang curhat, katanya baru kali ini bisa joged seekspresif ini, dan dia merasa lega banget. Artinya, beban-beban psikologis yang terpendam bisa diekspresikan melalui joged. Dan itu efektif,” jelasnya.
Beberapa aktivitas lain yakni permainan dan sesi diakhiri dengan hipnoterapi. Tujuannya untuk relaksasi dan mengurangi rasa cemas untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Program tersebut akan dilakukan secara rutin setiap hari Jumat.
Salah satu pasien, mengaku sangat senang setelah mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, aktivitas yang monoton membuatnya merasa bosan. Kegiatan tersebut memberikan motivasi dan semangat dia untuk kembali sehat dan berkumpul dengan keluarga. **alw
0 Komentar